Selasa, 13 Oktober 2009

Digusur, Pedagang Bakar Runtuhan Kios

Semarang – (13/10) Lantaran digusur, sejumlah pedagang kaki lima di Jl. Basudewo, bantaran Banjir Kanal Barat membakar runtuhan kios mereka yang telah dibongkar. Aksi pembakaran ini merupakan bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah, atas ganti rugi yang tidak sesuai dan ketidakjelasan pemindahan lokasi berjualan.
Pedagang kaki lima bantaran Banjir Kanal Barat, satu persatu membongkar kios mereka. Ini dilakukan karena sudah menjadi kesepakatan dengan pihak pemerintah kota. Rencananya bantaran Banjir Kanal Barat ini akan dibersihkan oleh pemerintah kota. Meski ganti rugi yang diberikan tidak sesuai, yakni sebesar Rp 500.000 per kiosnya, pembongkaran ini dilakukan tanpa kericuhan. Selain ganti rugi yang tidak sesuai, ketidakjelasan nasib mereka selanjutnya masih meresahkan para pedagang ini.
Ahmad Rifaan, salah seorang pedagang yang sudah 8 tahun berjualan mengaku, dirinya tidak tahu menahu kemana akan diberikan tempat baru untuk berjualan. Selama belum ada tempat baru, terpaksa ia berhenti berjualan.
Setelah pembongkaran selesai, para pedagang melakukan pembakaran runtuhan kios lama mereka. Pembongkaran kios sendiri dilakukan dari pagi hingga siang hari, dengan pengawasan aparat Satpol PP. (FPP)

1 komentar: